NAMA:ISMAYUNI SAPUTRI
KELAS:VI.D
NIM :10533 5679 09
SILABUS PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran :Bahasa
Indonesia
Kelas/Semester :VII(Tujuh)/1
(Satu)
Standar Kompetensi :Menulis
1.
Mengekspresikan pikiran ,perasaan,dan pengalaman
melalui pantun
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pembelajaran
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
Alokasi
Waktu
|
Sumber
Belajar
|
||
Teknik Penilaian
|
Bentuk
Instrumen
|
Contoh
Instrumen
|
||||||
1.1 Menulis pantun yang sesuai
dengan syarat-syarat pantun
|
Penulisan pantun
|
o
Membaca
contoh-contoh pantun
o
Berdiskusi untuk menentukan syarat-syarat pantun
o
Menulis materi/bahan konteks pantun
|
· Mampu menentukan
materi/bahan menulis pantun sesuai konteks
· Mampu menulis pantun
|
Tes tulis
|
Uraian
|
· Tulislah materi pantun
sesuai konteks (narasi nasihat, narasi agama, atau yang lain)!
· Tulislah sebuah pantun
sesuai konteks yang kamu tulis
|
2 X 40”
|
Perpusta-
kaan
Buku teks
Berbagai
jenis pantun
|
v Karakter siswa yang diharapkan :
Dapat
dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat
dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab
( responsibility )
Berani ( courage )
|
Mengetahui,
Kepala sekolah
Guru mata pelajaran
NIP/NIK
NIP/NIK
Pengertian pantun yaitu suatu bentuk puisi lama yang terdiri
atas empat baris yang bersajak bersilih dua-dua yaitu berpola ab-ab dan tidak
boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a, dan tiap baris biasanya terdiri dari empat
perkataan. Dua baris pertama disebut sampiran, sedangkan dua baris kata
berikutnya disebut isi pantun.
Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis. Jenis jenis pantun yaitu pantun agama, adat, budi, jenaka, kepahlawanan, kias, nasehat, percintaan, peribahasa, perpisahan dan teka-teki.
Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis. Jenis jenis pantun yaitu pantun agama, adat, budi, jenaka, kepahlawanan, kias, nasehat, percintaan, peribahasa, perpisahan dan teka-teki.
Syarat syarat pantun
PANTUN
Syarat-syarat pantun
Pantun disebut juga puisi lama. Ada beberapa syarat-syarat yang terdapat di dalam sebuah pantun, yaitu:
1. Terdiri dari 4 baris
Maksud dari terdiri dari 4 baris adalah, sebuah pantun tidak boleh lebih atau tidak boleh kurang barisnya dari 4 baris.
Contoh:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso anadalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Pantun di atas dianggap benar karena pantun tersebut terdiri dari 4 baris. Contoh pantun yang salah adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang!
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah pantun, sampiran tidak boleh lebih atau kurang. Sama halnya dengan isi, isi juga tidak boleh lebih ataupun kurang.
2. Terdiri dari 8-12 suku kata per baris
Maksud dari terdiri 8-12 suku kata per baris adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso anadalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Pantun di atas dianggap benar karena dalam setiap baris di dalam pantun tersebut terdapat 8-12 suku kata. Maksud dari suku kata adalah sebagai berikut:
Syarat-syarat pantun
Pantun disebut juga puisi lama. Ada beberapa syarat-syarat yang terdapat di dalam sebuah pantun, yaitu:
1. Terdiri dari 4 baris
Maksud dari terdiri dari 4 baris adalah, sebuah pantun tidak boleh lebih atau tidak boleh kurang barisnya dari 4 baris.
Contoh:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso anadalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Pantun di atas dianggap benar karena pantun tersebut terdiri dari 4 baris. Contoh pantun yang salah adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang!
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah pantun, sampiran tidak boleh lebih atau kurang. Sama halnya dengan isi, isi juga tidak boleh lebih ataupun kurang.
2. Terdiri dari 8-12 suku kata per baris
Maksud dari terdiri 8-12 suku kata per baris adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso anadalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Pantun di atas dianggap benar karena dalam setiap baris di dalam pantun tersebut terdapat 8-12 suku kata. Maksud dari suku kata adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan
ke kota Malang
Membeli bakso anadalan kotanya
Dalam kalimat Jalan-jalan ke kota Malang terdapat 9 suku kata, yaitu Ja-lan-ja-lan-ke-ko-ta-Ma-lang.
Begitupula dalam membeli bakso andalan kotanya terdapat 11 suku kata. Yaitu Mem-be-li-bak-so-an-da-lan-ko-ta-nya.
3. Bersajak a-b-a-b
Maksud dari sajak adalah kemiripan pengucapan atau persamaan pengucapan antar baris 1 dan 3 serta baris 2 dan 4. Contoh:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Pantun di atas dianggap benar karena akhiran pantun baris 1 dan baris 3 serta baris 2 dan 4 sama. Pantun hanya boleh bersajak a-b-a-b. Tidak boleh a-a-a-a, b-b-b-b atau yang lain.
4. Baris pertama dan kedua disebut sampiran
Contoh sampiran adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Dua baris di atas merupakan sampiran dari sebuah puisi. Sampiran itu sendiri adalah kiasan yang dijadikan isi di dalam pantun.
5. Baris ketiga dan keempat disebut isi
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Baris ketiga dan keempat pada pantun di atas disebut isi atau makna dari pantun tersebut. Isi adalah apa yang akan disampaikan si pembuat pantun dalam pantun yang dibuatnya.
Membeli bakso anadalan kotanya
Dalam kalimat Jalan-jalan ke kota Malang terdapat 9 suku kata, yaitu Ja-lan-ja-lan-ke-ko-ta-Ma-lang.
Begitupula dalam membeli bakso andalan kotanya terdapat 11 suku kata. Yaitu Mem-be-li-bak-so-an-da-lan-ko-ta-nya.
3. Bersajak a-b-a-b
Maksud dari sajak adalah kemiripan pengucapan atau persamaan pengucapan antar baris 1 dan 3 serta baris 2 dan 4. Contoh:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Pantun di atas dianggap benar karena akhiran pantun baris 1 dan baris 3 serta baris 2 dan 4 sama. Pantun hanya boleh bersajak a-b-a-b. Tidak boleh a-a-a-a, b-b-b-b atau yang lain.
4. Baris pertama dan kedua disebut sampiran
Contoh sampiran adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Dua baris di atas merupakan sampiran dari sebuah puisi. Sampiran itu sendiri adalah kiasan yang dijadikan isi di dalam pantun.
5. Baris ketiga dan keempat disebut isi
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Baris ketiga dan keempat pada pantun di atas disebut isi atau makna dari pantun tersebut. Isi adalah apa yang akan disampaikan si pembuat pantun dalam pantun yang dibuatnya.
Berdasarkan isinya, pantun terdiri atas tiga jenis, yaitu :
a. Pantun anak-anak terdiri dari pantun teka-teki dan pantun
jenaka
b. Pantun remaja terdiri dari pantun perkenalan, pantun
berkasi-kasihan dan pantun perpisahan
c. Pantun orang tua terdiri dari pantun adat, pantun agama,
dan pantun nasehat.
1. DILIHAT DARI BENTUKNYA
a. PANTUN BIASA
Pantun biasa sering juga disebut pantun saja.
Contoh :
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
2. SELOKA (PANTUN BERKAIT)
Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
CIRI-CIRI SELOKA:
a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
3. TALIBUN
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
4. PANTUN KILAT ( KARMINA )
CIRI-CIRINYA :
a. Setiap bait terdiri dari 2 baris
b. Baris pertama merupakan sampiran
c. Baris kedua merupakan isi
d. Bersajak a – a
e. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
2. DILIHAT DARI ISINYA
2.1. PANTUN ANAK-ANAK
Contoh :
Elok rupanya si kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
2.2. PANTUN ORANG MUDA
Contoh :
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua
2.3. PANTUN ORANG TUA
Contoh :
Asam kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
2.4. PANTUN JENAKA
Contoh :
Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga
2.5. PANTUN TEKA-TEKI
Contoh :
Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki
2.6.PANTUN AGAMA
Orang Bayang pergi mengajiKe Cubadak jalan ke Panti
Meninggalkan sembahyang jadi berani
Seperti badan tak akan mati
2.7 PANTUN ADAT
Pohon
nangka berbuah lebat
Bilalah
masak harum juga
Berumpun
pusaka berupa adat
Daerah
berluhak alam beraja
2.8 PANTUN PERPISAHAN
Pucuk
pauh delima batu
Anak
sembilang ditapak tangan
Biar
jauh dinegeri satu
Hilang
dimata dihati jangan
Duhai
selasih janganlah tinggi
Kalaupun
tinggi berdaun jangan
Duhai
kekasih janganlah pergi
Kalaupun
pergi bertahun jangan
2.9.PANTUN PERCINTAAN
Coba-coba
menanam mumbang
Moga-moga
tumbuh kelapa
Coba-coba
bertanam sayang
Moga-moga
menjadi cinta
Anak
kera diatas bukit
Dipanah
oleh Indera Sakti
Dipandang
muka senyum sedikit
Karena
sama menaruh hati
Jalan-jalan ke kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun
1.Agar
menjadi pantun lengkapilah bagian yang rumpang berikut!
Jamur
subur di antara jerami
............
jangan
hancurkan hati kami
kita
semua rakyat Indonesia
2. Buatlah
masing-masing 1 contoh pantun jenaka,teka teki,dan agama!
3.
Sebutkan syarat-syarat untuk membuat pantun!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar