Nama : Firman
Nim
: 105 33 5688 09
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia / VI.D
SILABUS
PEMBELAJARAN
NAMA
SEKOLAH : SMK N 2 SOMBA OPU
MATA
DIKLAT :
BAHASA INDONESIA
KELAS
/ SEMESTER : XI / GANJIL
STANDAR KOMPETENSI : BERKOMUNIKASI DENGAN BAHASA
INDONESIA SETARA TINGKAT MADYA
ALOKASI WAKTU : 2 X 45 MENIT
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
Nilai
Karakter Bangsa
|
Materi Pokok
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
v Membaca untuk
memahami makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam konteks bekerja.
|
·
Mengidentifikasi kata berdasarkan kelas kata
·
Mengidentifikasi kata berdasarkan makna kata
·
Mengidentifikasi bentuk kata, ungkapan dalam
informasi konteks bekerja.
|
·
Mandiri, tanggung jawab
·
Mandiri, tanggung jawab.
|
·
Bentuk kata, ungkapan, makna kata
|
·
Mendengarkan penjelasan tentang bentuk kata,
ungkapan,makna kata.
·
Mengidentifikasi bentuk kata, ungkapan dalam
informasi konteks bekerja yang telah dibaca.
·
Mengidentifikas informasi yang dibaca berdasarkan makna
kata dan kelaziman.
·
Menjawab pertanyaan terkait materi yang
disampaikan.
|
·
Lisan
·
Tulisan
·
Perbuatan.
Bentuk
tes:
·
Soal jawab
|
2
x 45 menit
|
KBBI,
kamus idiom, kamus sinonim –antonim, Tarigan, H.G. (1985) pengajaran semantik.
|
MATERI
AJAR
Kata-kata dalam bahasa Indonesia
dikelompokkan berdasarkan : kelas kata, bentuk kata, dan makna kata.
1.
Pengelompokan kata berdasarkan kelas
kata:
a) Kata
kerja (verba)
b) Kata
benda (nomina)
c) Kata
sifat (adjektiva)
d) Kata
keterangan (adverbial)
e) Kata
tugas meliputi kata depan (preposisi), kata sambung atau konjungsi, dan
partikel.
2.
Pengelompokan kata berdasarkan bentuk
kata :
a) Kata
dasar
b) Kata
berimbuhan
c) Kata
ulang, dan
d) Kata
majemuk
Setiap
kata yang menjadi dasar pembentukan kata baru atau kata turunan disebut kata
dasar. Kata turunan yang diturunkan dari kata dasar bisa berupa :
a) Kata
berimbuhan (dibentuk dengan menambahkan imbuhan atau afiks ke kata dasarnya).
b) Kata
ulang (dibentuk dengan menggunakan kata dasarnya).
c) Kata
majemuk (dibentuk dengan memadukan dua kata dasar atau lebih).
3.
Pengelompkan berdasarkan makna kata :
a) Makna
leksikal (makna kata secara lepas / menurut kamus),
b) Makna
kontekstual (makna kata yang ditentukan oleh hubungannya dengan kata yang
lain),
c) Makna
gramatikal / struktur lazim juga disebut nosi (makna setelah mendapatkan
imbuhan afiksasi)
d) Makna
denotative (makna harfiah),
e) Makna
konotatif (makna kias / tautan.
Dalam
kaitannya dengan penggunaan makna kata kita mengenal sinonim dan
antonim.Sinonim mengacu ke persamaan atau kemiripan makna,sedangkan antonym
mengacu ke pertentangan atau oposisi nakna,bukan ingkaran(negasi)makna yang
dinyatakan dengan kata tidak atau bukan.
Dalam
proses perkembangan bahasa Indonesia
mengalami banyak penambahan
kosakata.penambahan kosakata ini disebabkan adanya proses asimilasi dan adaptasi
dari kosakata asing..Selain itu juga karena hasil bentukan kata yang muncul
berdasarkan paradigma dan proses
analogi.paradigma artinya mengikuti pola atau contoh yang sudah
ada.analogi artinya dengan membandingkan pola yang sudah ada.
Jika
proses di atas dikenakan pada kata lain dan menghasilkan buntukan kata serta
makna yang sama,maka proses pembentukan
kata di atas disebut pola pembentukan
berdasarkan paradigma atau analogi.
Contoh pembentukan yang
dipengaruhi oleh imbuhan asing,misalnya:
1.
Swa : swalayan,swaeseran,swasembada.
2.
–isasi
:industrialisasi,modernisasi.
3.
–al
:industrial,colonial.
4.
–is :analisis,egois.
5.
Pasca
:pascapanen,pascasarjana.
Pergeseran makna,terjadi karena perkebangan ilmu,teknologi dan
budaya masyarakat pemakainya.Pergeseran
makna dapat bersifat :meluas,menyempit,konotasi positif/negative,asosiasi dan
pertukaran penginderaan.
1.
Meluas,
artinya :cakupan makna kata sekarang
lebih luas daripada makna dahulu.
Contoh:bapak
ibu,saudara,adik,kakak.
1.
Menyempit:
Cakupan makna sekarang lebih sempit
daripada makna dahulu.
Contoh
:sarjana,sastra.
2.
Ameliorasi,
pergeseran makna yang kini memiliki nilai rasa lebih baik atau lebih terhormat.
Contoh
: -pramuwisma, pramuniaga, tunaaksara, tunasusila, tunanetra, lebih terhormat
bila disbanding, pembantu, pelayan toko, buta huruf, pelacur, dan buta.
3.
Penyorasi,
kebalikan dari ameliorasi, pergeseran makna kata yang terkesan kurang sopan
atau kurang terhormat.
4.
Sinestesia,
pergeseran makna kata karena adanya penginderaan yang dipertukarkan.
Contoh
:
§ Banyak
orang yang tersinggung karena mendenngar kata-katanya pedas.
§ Kedatangan
artis ibukota mendapat sambutan dingin dari penonton.
SOAL
ESAI
1.
Tuliskan pengelompokan kata berdasarkan
kelas kata sertakan dengan contohnya masing-masing!
2.
Sebutkan 4 pengelompokan kata
berdasarkan bentuknya!
3.
Kemukakan kata turunan yang bisa
diturunkan dari kata dasarnya!
4.
Jelaskan dengan singkat 5 pemgelompokan
kata berdasarkan maknanya!
5.
Dalam proses perkembangan bahasa
Indonesia mengalami banyak penambahan kosakata. Mengapa demikian?
6.
Berikan contoh pembentukan kata yang
dipengaruhi oleh imbuhan asing!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar