Minggu, 24 Juni 2012


Nama    :Ismayuni saputri
Kelas     :VI.D
Nim        :10533 5679 09
SILABUS PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran                 :Bahasa Indonesia
Kelas/Semester                                :VII(Tujuh)/1 (Satu)
Standar Kompetensi       :Menulis
1.       Mengekspresikan pikiran ,perasaan,dan pengalaman melalui pantun


Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Teknik Penilaian
Bentuk
 Instrumen
Contoh
Instrumen
1.1 Menulis pan­tun yang se­suai dengan syarat-syarat pantun

Penulisan   pantun
o Membaca contoh-contoh pantun
o Berdiskusi untuk menentukan syarat-syarat pantun
o Menulis materi/bahan konteks pantun


·    Mampu menentukan materi/bahan menulis pantun sesuai konteks
·    Mampu menulis pantun

Tes tulis









Uraian








·  Tulislah materi pantun sesuai konteks (narasi nasihat, narasi agama, atau yang lain)!
·   Tulislah sebuah pantun sesuai konteks yang kamu tulis
2 X 40”
Perpusta-
   kaan
Buku teks
Ber­bagai jenis pan­tun
v  Karakter siswa yang diharapkan :            
Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Berani ( courage )






Mengetahui,                                                                           
Kepala sekolah                                                                         Guru mata pelajaran                                                                                                       

NIP/NIK                                                                                           NIP/NIK
Pengertian pantun yaitu suatu bentuk puisi lama yang terdiri atas empat baris yang bersajak bersilih dua-dua yaitu berpola ab-ab dan tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a, dan tiap baris biasanya terdiri dari empat perkataan. Dua baris pertama disebut sampiran, sedangkan dua baris kata berikutnya disebut isi pantun.
            Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
Jenis jenis pantun yaitu pantun agama, adat, budi, jenaka, kepahlawanan, kias, nasehat, percintaan, peribahasa, perpisahan dan teka-teki.
Syarat syarat pantun
PANTUN

Syarat-syarat pantun
Pantun disebut juga puisi lama. Ada beberapa syarat-syarat yang terdapat di dalam sebuah pantun, yaitu:

1. Terdiri dari 4 baris
Maksud dari terdiri dari 4 baris adalah, sebuah pantun tidak boleh lebih atau tidak boleh kurang barisnya dari 4 baris.
Contoh:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso anadalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda

Pantun di atas dianggap benar karena pantun tersebut terdiri dari 4 baris. Contoh pantun yang salah adalah sebagai berikut:

Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang!

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah pantun, sampiran tidak boleh lebih atau kurang. Sama halnya dengan isi, isi juga tidak boleh lebih ataupun kurang.

2. Terdiri dari 8-12 suku kata per baris

Maksud dari terdiri 8-12 suku kata per baris adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso anadalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda

Pantun di atas dianggap benar karena dalam setiap baris di dalam pantun tersebut terdapat 8-12 suku kata. Maksud dari suku kata adalah sebagai berikut:

Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso anadalan kotanya

Dalam kalimat Jalan-jalan ke kota Malang terdapat 9 suku kata, yaitu Ja-lan-ja-lan-ke-ko-ta-Ma-lang.

Begitupula dalam membeli bakso andalan kotanya terdapat 11 suku kata. Yaitu Mem-be-li-bak-so-an-da-lan-ko-ta-nya.

3. Bersajak a-b-a-b

Maksud dari sajak adalah kemiripan pengucapan atau persamaan pengucapan antar baris 1 dan 3 serta baris 2 dan 4. Contoh:

Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda

Pantun di atas dianggap benar karena akhiran pantun baris 1 dan baris 3 serta baris 2 dan 4 sama. Pantun hanya boleh bersajak a-b-a-b. Tidak boleh a-a-a-a, b-b-b-b atau yang lain.

4. Baris pertama dan kedua disebut sampiran

Contoh sampiran adalah sebagai berikut:

Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya

Dua baris di atas merupakan sampiran dari sebuah puisi. Sampiran itu sendiri adalah kiasan yang dijadikan isi di dalam pantun.

5. Baris ketiga dan keempat disebut isi

Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda


Baris ketiga dan keempat pada pantun di atas disebut isi atau makna dari pantun tersebut. Isi adalah apa yang akan disampaikan si pembuat pantun dalam pantun yang dibuatnya.



Berdasarkan isinya, pantun terdiri atas tiga jenis, yaitu :
a. Pantun anak-anak terdiri dari pantun teka-teki dan pantun jenaka
b. Pantun remaja terdiri dari pantun perkenalan, pantun berkasi-kasihan dan pantun perpisahan
c. Pantun orang tua terdiri dari pantun adat, pantun agama, dan pantun nasehat.

MACAM-MACAM PANTUN
1. DILIHAT DARI BENTUKNYA
a. PANTUN BIASA
Pantun biasa sering juga disebut pantun saja.
Contoh :
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
2. SELOKA (PANTUN BERKAIT)
Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait.
CIRI-CIRI SELOKA:
a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
3. TALIBUN
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.

Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
4. PANTUN KILAT ( KARMINA )
CIRI-CIRINYA :
a. Setiap bait terdiri dari 2 baris
b. Baris pertama merupakan sampiran
c. Baris kedua merupakan isi
d. Bersajak a – a
e. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
2. DILIHAT DARI ISINYA
2.1. PANTUN ANAK-ANAK
Contoh :
Elok rupanya si kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
2.2. PANTUN ORANG MUDA
Contoh :
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua
2.3. PANTUN ORANG TUA
Contoh :
Asam kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
2.4. PANTUN JENAKA
Contoh :
Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga
2.5. PANTUN TEKA-TEKI
Contoh :
Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apa tanduk di kaki

2.6.PANTUN AGAMA
Orang Bayang pergi mengaji
Ke Cubadak jalan ke Panti
Meninggalkan sembahyang jadi berani
Seperti badan tak akan mati
2.7 PANTUN ADAT
Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja
2.8 PANTUN PERPISAHAN
Pucuk pauh delima batu
Anak sembilang ditapak tangan
Biar jauh dinegeri satu
Hilang dimata dihati jangan
Duhai selasih janganlah tinggi
Kalaupun tinggi berdaun jangan
Duhai kekasih janganlah pergi
Kalaupun pergi bertahun jangan
2.9.PANTUN PERCINTAAN
Coba-coba menanam mumbang
Moga-moga tumbuh kelapa
Coba-coba bertanam sayang
Moga-moga menjadi cinta

Anak kera diatas bukit
Dipanah oleh Indera Sakti
Dipandang muka senyum sedikit
Karena sama menaruh hati

3.0.PANTUN NASEHAT
Jalan-jalan ke kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun
















1.Agar menjadi pantun lengkapilah bagian yang rumpang berikut!

Jamur subur di antara jerami
............
jangan hancurkan hati kami
kita semua rakyat Indonesia
2. Buatlah masing-masing 1 contoh pantun jenaka,teka teki,dan agama!
3. Sebutkan syarat-syarat untuk membuat pantun!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar